PENGARUH KOAGULAN DAN ANALISIS GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP KADAR MUTU KARET REMAH SIR 20

  • Panjaitan J
  • Simbolon N
  • Pasaribu T
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Indonesia merupakan negara produsen karet kedua terbesar di dunia dan merupakan negara pengekspor karet. Salah satunya karet yang diekspor dari Indonesia adalah SIR 20. Rendahnya mutu bahan olah karet adalah permasalahan karet yang sering dijumpai di Indonesia. Hal ini biasanya disebabkan oleh koagulan yang dipakai. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis Plasticity Retention Index (PRI), kadar abu, kadar kotoran, kadar zat menguap serta analisis Gross Profit Margin (GPM) pada koagulasi karet dengan menggunakan koagulan asam format, asam sulfat dan tawas terhadap kadar mutu karet remah SIR 20. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai PRI koagulan asam sulfat adalah yang terbesar dengan nilai 77. Koagulan asam sulfat merupakan koagulan yang memiliki kadar abu dan kotoran terendah dibandingkan dengan asam format dan tawas yaitu sebesar 0,365% dan 0,025%. Kadar zat menguap pada koagulan tawas menunjukkan nilai terbesar yaitu 0,451%. Koagulan asam format memiliki nilai profit dan GPM terkecil dikarenakan harga yang lebih mahal dibandingkan asam sulfat dan tawas.

Cite

CITATION STYLE

APA

Panjaitan, J. R. H., Simbolon, N. I., & Pasaribu, T. J. (2022). PENGARUH KOAGULAN DAN ANALISIS GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP KADAR MUTU KARET REMAH SIR 20. LUMBUNG, 21(2), 55–62. https://doi.org/10.32530/lumbung.v21i2.517

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free