Mikroba endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Mikroba endofit menghasilkan beberapa zat yang memiliki aktivitas biologis. Aspergillus salwaensis DTO297C1 merupakan salah satu jamur endofit yang diisolasi dari Chromolaena odorata. Terbukti bahwa 7 dari 18 fraksi etil asetat memiliki aktivitas penghambatan Staphylococcus aureus ATCC 6538, Escherichia coli ATCC 8739, dan Candida albicans ATCC 10231. Penelitian ini bertujuan untuk memurnikan fraksi-5. Pemurnian menggunakan kromatografi kolom dengan silika gel 60 dan n-heksana : etil asetat-metanol 20 % gradien eluen. Didapatkan 400 vial yang digabungkan menjadi 9 subfraksi, 5.1 – 5.9. Subfraksi 5.1 dan 5.6 dianalisis menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dengan silika gel 60 F254 sebagai fase diam dan kloroform : metanol (9,5:0,5) sebagai fase gerak. Subfraksi 5.1 dan 5.6 memiliki senyawa aktif yang pada pemindaian UV λ254, positif pada penghilangan noda H2SO4 anisaldehida, dan subfraksi 5.1 positif pada FeCl3. Kesimpulan dari penelitian ini, Fraksi-5 ekstrak etil asetat Aspergillus salwaensis strain DTO297C1 memiliki beberapa senyawa bioaktif flavonoid, polifenol dan terpenoid/steroid serta telah berhasil dilakukan pemurnian dengan menggunakan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis (KLT)Mikroba endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Mikroba endofit menghasilkan beberapa zat yang memiliki aktivitas biologis. Aspergillus salwaensis DTO297C1 merupakan salah satu jamur endofit yang diisolasi dari Chromolaena odorata. Terbukti bahwa 7 dari 18 fraksi etil asetat memiliki aktivitas penghambatan Staphylococcus aureus ATCC 6538, Escherichia coli ATCC 8739, dan Candida albicans ATCC 10231. Penelitian ini bertujuan untuk memurnikan fraksi-5. Pemurnian menggunakan kromatografi kolom dengan silika gel 60 dan n-heksana : etil asetat-metanol 20 % gradien eluen. Didapatkan 400 vial yang digabungkan menjadi 9 subfraksi, 5.1 – 5.9. Subfraksi 5.1 dan 5.6 dianalisis menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dengan silika gel 60 F254 sebagai fase diam dan kloroform : metanol (9,5:0,5) sebagai fase gerak. Subfraksi 5.1 dan 5.6 memiliki senyawa aktif yang pada pemindaian UV λ254, positif pada penghilangan noda H2SO4 anisaldehida, dan subfraksi 5.1 positif pada FeCl3. Kesimpulan dari penelitian ini, Fraksi-5 ekstrak etil asetat Aspergillus salwaensis strain DTO297C1 memiliki beberapa senyawa bioaktif flavonoid, polifenol dan terpenoid/steroid serta telah berhasil dilakukan pemurnian dengan menggunakan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis (KLT)
CITATION STYLE
Ambarwati, N., & Erma Nasution, N. (2023). Pemurnian Fraksi Ekstrak Etil Asetat Jamur Endofit Aspergillus salwaensis DTO297C1. FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi, 4(1), 7–12. https://doi.org/10.36456/farmasis.v4i1.7006
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.