Biodiesel merupakan bahan bakar pengganti solar yang bersifat biodegradable, renewable, dan memiliki angka setana yang lebih tinggi. Biodiesel dapat diproduksi dari berbagai minyak nabati atau lemak hewani. Penelitian ini memilih minyak kesambi dan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel. Minyak kesambi berpotensi untuk dijadikan biodiesel karena tergolong non-edible oil. Sedangkan pemanfaatan minyak jelantah dapat mengurangi limbah, mengurangi resiko penyakit berbahaya, dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Biodiesel diproduksi melalui proses esterifikasi dan transesterifikasi. Proses esterifikasi berlangsung pada suhu 50oC selama 60 menit dengan penambahan 0,5% v/v katalis asam sulfat 98% dan 20% v/v metanol. Proses transesterifikasi berlangsung pada suhu 50oC selama 60 menit dengan penambahan 2% w/w katalis kalium hidroksida dan metanol dengan perbandingan volume metanol : minyak yaitu 1 : 5. Rasio (%vol) pencampuran biodiesel minyak jelantah (BJ) dan biodiesel minyak kesambi (BK) yaitu 0:100, 20:80, 40:60, 60:40, 80:20, 100:0. Karakteristik biodiesel yang diuji meliputi densitas pada 40oC, viskositas kinematik pada 40oC, kadar FFA, angka asam, kadar air, dan flash point. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan American Standard Testing and Material (ASTM) digunakan sebagai penentu kualitas campuran biodiesel. Pencampuran kedua biodiesel dapat meningkatkan viskositas kinematik, kadar FFA, angka asam, flash point biodiesel minyak jelantah dan densitas biodiesel minyak kesambi. Kata Kunci: Biodiesel, Minyak Jelantah, Minyak Kesambi, PencampuranÂ
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Setyawardhani, D. A., Widiasri, A. T. Y., & Rahman, M. (2021). UJI KARAKTERISTIK PENCAMPURAN BIODIESEL MINYAK JELANTAH DAN BIODIESEL MINYAK KESAMBI. JURNAL INTEGRASI PROSES, 10(2), 68. https://doi.org/10.36055/jip.v10i2.12213