Kemampuan berpikir tingkat tinggi ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang memiliki jawaban atau cara penyelesaian lebih dari satu. Masalah demikian disebut masalah berakhir terbuka. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa SMA kelas XI dalam menyelesaikan masalah berakhir terbuka. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan campuran kuantifatif dan kualitatif (blended quntitative-qualitative approach) dengan jenis penelitian deskriptif. Subjeknya adalah 40 siswa kelas XI dari salah satu SMAN di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Peneliti memberikan instrumen penelitian yaitu dua masalah matematika berakhir terbuka pada materi lingkaran dan garis singgung lingkaran kepada semua subjek. Masing-masing masalah menuntut siswa untuk menyelesaikan dengan dua cara berbeda. Cara pertama pada masalah bagian (a), dan cara kedua pada bagian (b). Penyelesaian dari setiap subjek diskor menggunakan rubrik holistik. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sebesar 4,63 (maksimum skor = 16) jika dikonversi ke skala 100 menjadi 28,9.. Hanya ada 1 dari 40 siswa (2,5%) yang mampu menyelesaikan Masalah 1 dengan dua cara berbeda. Pada Masalah 2, ada 92,5% yang mampu menyelesaikan dengan satu cara tertentu tetapi belum mampu menyelesaikan dengan cara lainnya. Jadi, tidak ada siswa yang memiliki kemampuan berpikir tertinggi dalam matematika yaitu berpikir kreatif. Kondisi tersebut terjadi karena penyelesaian siswa pada masalah berakhir terbuka hanya didasarkan pada rumus atau prosedur tertentu.
CITATION STYLE
Mairing, J. P., & Aritonang, H. (2018). PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA BERAKHIR TERBUKA PADA SISWA SMA. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika, 4(1), 61. https://doi.org/10.24853/fbc.4.1.61-70
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.