Nilai status sosial bagi pelaku ibadah haji sudah menjadi tradisi yang terpelihara dari generasi ke generasi di Desa Tambaksari Kecamata Rubaru Kabupaten Sumenep, hal tersebut dapat terlihat ketika masyarakat menunaikan ibadah haji terdapat ritual-ritual, dimulai dari ritual sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, ketika sedang berhaji, bahkan ketika sudah pulang pun terdapat ritualritual disana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status sosial pada pelaku ibadah haji yang ada di masyarakat Desa Tambaksari Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penentuan informanya menggunakan teknik porposiv sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah status sosial dari Peter L. Berger. Dalam penelitian ini juga terdapat tiga tradisi yang selalu melekat pada saat perayaan ibadah haji diantaranya adalah Pestah sekaligus Ngater Hajjiyen, Slametan Sappen Malem, dan Ngambek Hajjiyen. Status sosial pelaku ibaddah haji di masyarakat Desa Tambaksari Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep adalah mempersepsikan status sosial pelaku ibadah haji sangat istimewa, mereka dipandang sebagai kelompok masyarakat yang lebih tinggi dari pada kelompok masyarakat yang belum menunaikan ibadah haji, mereka juga dibangga-banggakan oleh masyarakat yang belum menunaikan ibadah haji. Tidak lupa juga terdapat beberapa simbol-simbol setelah para pelaku ibadah haji itu tiba di tanah air seperti songkok putih, pakaian gamis dan sorban yang selalu melekat pada para pelaku ibadah haji.
CITATION STYLE
Isyanto, I., & Liyanto, L. (2020). PERSEPSI PELAKU IBADAH HAJI DI DESA TAMBAKSARI RUBARU SUMENEP DALAM RITUAL PEMBERANGKATAN DAN PENJEMPUTAN IBADAH HAJI. MAHARSI, 2(1), 19–30. https://doi.org/10.33503/maharsi.v2i1.747
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.