Tulisan ini akan membahas epistemologi tafsir Muhammad Abid al-Jabiri secara kritis yang tertuang dalam bukunya, Madkhal ila al-Qur’an al-Karim. Buku trakhir al-Jabiri ini diproyeksikan untuk menjadikan al-Qur’an relevan bagi umat manusia saat ini dan tentu dengan mengkritisi Quranic Studies klasik yang telah dibangun oleh ulama-ulama terdahulu. Berangkat dari kritik nalar Arab, yang diharapkan akan mampu mensinergikan kesenjangan antara turath dan modernitas, al-Jabiri mencoba teorinya masuk dalam ranah kajian al-Qur’an yang diorientasikan dapat menjaga orisinilitas quranic studies dan tafsirnya dari pengaruh sektarian. Tertarik dengan model pembacaan al-Jabiri atas al-Qur’an, tulisan ini berusaha mengkajinya dan mengaitkan beberapa persoalan dengan epistemologi proyek Kritik Nalar Arab. Akhirnya, tulisan ini memberi kesimpulan bahwa tawaran epistemologi al-Jabiri yang digunakan dalam turath tidak sepenuhnya dapat diterapkan dalam quranic studies karena beberapa hal. Pertama, keilmuan Quranic studies ada kaitannya dengan matarantai sanad dalam pembentukannya. Kedua, pada tahapan aplikatifnya, al-Jabiri banyak mengabaikan sanad dan riwayat-riwayat dari sahabat.
CITATION STYLE
Fawaid, A. (2015). Kritik atas Kritik Epistemologi Tafsir M. Abied al-Jabiri: Studi kritis atas Madkhal ila al-Qur’an al-Karim. ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 16(2), 157. https://doi.org/10.18860/ua.v16i2.3185
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.