INDIKASI BERHENTINYA URBAN HEAT ISLAND (SUHU) DI BALI SAAT NYEPI

  • Badriyah I
N/ACitations
Citations of this article
25Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pertambahan penduduk, konsumsi peningkatan energi, peningkatan infrastruktur pariwisata daerah dan masih banyak alasan di daerah-daerah urban di negara Asia yang telah memperluas tutupan lahan termodifikasi. Faktor-faktor tersebut meningkatkan fenomena urban heat island dan memperluas mulai daerah urban, sub urban dan daerah rural. Penelitian ini memanfaatkan peristiwa perayaan Nyepi dan perubahan suhu rerata pada 4 daerah lokal di Bali yaitu Sanglah, Ngurah Rai, Negara dan Kahang. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar berhentinya urban heat island terhadap suhu rerata 15 hari pada perayaan Nyepi yaitu (-7), hari Nyepi dan (+ 7). Urban Heat Island tidak memberikan pengaruh terhadap suhu siang sampai malam hari pada perayaan Nyepi sepanjang tahun 2004-2014 baik mulai daerah urban, sub O urban dan rural di Bali, kecuali Ngurah Rai, hanya 0.2 C pada sore hari. Sanglah sebagai daerah urban bersuhu tertinggi sepanjang siang dan Kahang merupakan daerah berpendinginan tertinggi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Badriyah, I. U. (2014). INDIKASI BERHENTINYA URBAN HEAT ISLAND (SUHU) DI BALI SAAT NYEPI. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 15(3). https://doi.org/10.31172/jmg.v15i3.218

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free