Pemikiran Sayyid Qutb dianggap berpengaruh di dunia Islam. Qutb menggugah kesadaran kaum muslimin terhadap ketertindasannya atas Barat serta penolakannya terhadap modernisasi, sekularisasi dan westernisasi yang dianggapnya sebagai jahiliah modern. Padahal, toleransi merupakan bagian dari visi teologi atau akidah Islam. Kerangka sistem teologi Islam sejatinya harus dikaji secara mendalam dan diaplikasikan dalam kehidupan beragama. Artikel ini akan mengkaji penafsiran Sayyid Qutb dalam Tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’ān dengan fokus pada ayat tentang semua agama mendapatkan kebaikan (Surah al-Baqarah/2: 62) dan etika berperang (Surah al-Baqarah/2: 190-191). Konsep toleransi yang ditawarkan Sayyid Qutb memiliki batasan-batasan yang ketat. Qutb memandang toleransi sebagai karakter agama Islam, berdasarkan atas ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan hubungan antara umat Islam dengan penganut agama lain.
CITATION STYLE
Ritajuddiroyah, A. (2016). Menemukan Toleransi dalam Tafsir fi Dzilal al-Qur’ān. SUHUF, 9(1), 105. https://doi.org/10.22548/shf.v9i1.112
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.