Pelatihan Asertif Pada Narapidana Lapas Klas 1 Malang

  • Rainata W
N/ACitations
Citations of this article
22Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Es (laki-laki/32 tahun) tidak mampu untuk mengungkapkan apa yang dirasakan maupun yang dipikirkannya kepada orang lain karena takut akan merepotkan orang lain dan membuat susah orang lain. Perilaku ini memberikan dampak pada kehidupannya dan membawa Es berada di Lapas. Berdasarkan hasil asesmen wawancara, observasi, tes grafis, rathus assertive scale (RAS), dan SPM subjek memiliki hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain, pemalu, tidak asertif dalam mengungkapkan perasaannya, tertutup, dan memiliki trauma atau permasalahan di usia mudanya. Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku asertif subjek sehingga dapat mengungkapkan perasaannya dengan lingkungan disekitar melalui pelatihan asertif sebanyak 5 sesi dengan pendekatan perilaku. Hasil intervensi menunjukkan bahwa subjek mampu mengutarakan apa yang dirasakannya kepada orang lain dan mengungkapkan apa yang dipikirkannya dengan lebih baik. Pelatihan asertif terbukti mampu meningkatkan perilaku asertif subjek dan mengembangkan kemampuan asertifnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rainata, W. (2020). Pelatihan Asertif Pada Narapidana Lapas Klas 1 Malang. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 8(2), 92. https://doi.org/10.22219/procedia.v8i2.13426

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free