Penalaran kuantitatif merupakan suatu penalaran yang menekankan pada penarikan kesimpulan berdasarkan data-data atau informasi kuantitatif. Sedangkan berpikir aljabar dikembangkan untuk melihat dan mempresentasikan pola dan hubungan yang direpresentasikan dalam ekspresi-ekpresi aljabar. Siswa belajar aljabar secara formal di kelas VII dan VIII. Pokok bahasan yang diberikan adalah bentuk aljabar dan sistem persamaan linier dua variabel. Kesulitan yang dialami oleh siswa adalah ketika menyelesaikan masalah kontekstual, terutama masalah yang kompleks. Sebagian besar siswa hanya menghafalkan algoritma atau metode dalam menyelesaikan masalah tanpa memahami dengan baik hubungan antara informasi-informasi yang diberikan dengan pertanyaan dalam masalah. Solusi dari masalah tersebut adalah menggunakan pendekatan pengembangan penalaran kuantitatif yang dimunculkan dalam proses pembelajaran matematika dari jenjang pendidikan dasar. Solusi tersebut dapat dilakukan karena terdapat hubungan timbal balik antara pengembangan jangka panjang kemampuan aljabar siswa dengan pengembangan jangka panjang penalaran kuantitatif siswa. Langkah selanjutnya adalah mengembangkan kegiatan pembelajaran matematika di SD yang berfokus pada mengembangkan penalaran kuantitatif siswa, karena penalaran kuantitatif dapat dikembangkan mulai dari seseorang berumur lima tahun, sehingga dapat dimulai dari siswa mengenal bilangan.
CITATION STYLE
Fu’adiah, D. (2018). Pengembangan Penalaran Kuantitatif di Sekolah Dasar untuk Mengembangkan Berpikir Aljabar di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Riset Pendidikan Dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM), 1(1), 19. https://doi.org/10.26740/jrpipm.v1n1.p19-29
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.