Variasi Temporal Kekeringan Menggunakan Standardized Precipitation-Evapotranspiration Index (SPEI) di Kalimantan Barat

  • Fatehah T
  • Putra Y
  • Adriat R
N/ACitations
Citations of this article
26Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kekeringan merupakan bencana alam hidrometeorologi yang terjadi akibat berkurangnya intensitas curah hujan dari normalnya dalam kurun waktu yang lama dan menyebabkan kerugian di beberapa wilayah. Standardized Precipitation-Evapotranspiration Index (SPEI) adalah salah satu indeks yang dapat digunakan untuk mengukur serta memantau tingkat keparahan kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat keparahan kekeringan berdasarkan empat skala waktu, yaitu skala waktu 1-bulan, 3-bulan, 6-bulan dan 12-bulan menggunakan SPEI selama 32 tahun (1989-2020) di wilayah Kalimantan Barat. SPEI dihitung menggunakan data sekunder curah hujan dan evapotranspirasi potensial. Pada penelitian ini, evapotranspirasi potensial diperkirakan  menggunakan Metode David. Hasil penelitian ini menunjukkan kekeringan terparah terjadi di wilayah Bengkayang dengan nilai SPEI mencapai -3,34 pada periode Juni 2004 yang teridentifikasi pada skala waktu jangka pendek.

Cite

CITATION STYLE

APA

Fatehah, T. N., Putra, Y. S., & Adriat, R. (2022). Variasi Temporal Kekeringan Menggunakan Standardized Precipitation-Evapotranspiration Index (SPEI) di Kalimantan Barat. PRISMA FISIKA, 10(2), 183. https://doi.org/10.26418/pf.v10i2.57158

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free