Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Situs Arkeologi di Pulau Laut, Natuna

  • Pryambodo D
  • Troa R
N/ACitations
Citations of this article
36Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract. Pulau Laut is one of the outer islands in Republic of Indonesia and part of the international shipping lanes during past centuries. The evidence came in form of shipwrecks which also became archaeological sites. The purpose of this study is to determine the distribution of archaeological sites and its depth using Wenner configuration 2D geoelectric method which is achieved by using resistivitymeter multichanel S Field with three lines measurements. Data processing, analysis, and interpretation were performed using software RES2DINV. The results then obtained direction on line one southwest - Northeast, the vessel is allegedly at positions 21-24 m from the southwest, the value of resistivity is between 54, 3-124 Ωm with depth of 0-3 m subsurface. Line two is at the same direction with line one and the vessel is allegedly at positions 21-27 m from the southwest, a subsurface depth of 0-3 m and resistivity values range from 11.5 - 41.4 Ωm. Line three to the direction northwest - southeast is crosslined with track one and track two, allegedly the ship is at position 18-22 m from the northwest with a depth of 0 - 4 m above the ground and resistivity values between 56.7 - 205 Ωm. Abstrak. Pulau Laut merupakan salah satu pulau terdepan wilayah NKRI, merupakan jalur pelayaran internasional selama beradab-abad yang lampau. Terdapatnya situs-situs arkeologi kapal tengelam merupakan buktinya. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan sebaran situs arkeologi dan kedalamnnya berdasarkan metode geolistrik konfigurasi Wenner 2D yang menggunakan resistivitymeter multichannel S Field dengan tiga lintasan pengukuran. Proses pengolahan, analisis serta interpretasi data dilakukan dengan software Res2Dinv. Hasil proses, analisis dan interpretasi data, diperoleh pada lintasan satu dengan arah bentangan kabel barat daya – Timur laut, situs kapal diduga pada posisi 21 – 24 m dari arah barat daya, nilai resistivitas antar 54,3 – 124 Ωm dengan kedalaman 0 – 3 m dari atas permukaan tanah. Lintasan dua dengan arah bentangan kabel yang sama dengan lintasan satu, posisi 21 – 27 m dari arah barat daya,kedalaman 0 – 3 m dari atas permukaan tanah dan rentangan nilai resistivitas 11,5 – 41,4 Ωm diduga terdapat situs kapal. Lintasan tiga dengan arah bentangan kabel barat laut – tenggara merupakan lintasan yang memotong (crossline) lintasan satu dan lintasan dua, diduga keberadaan situs kapal pada posisi 18 – 22 m dari arah barat laut dengan kedalaman 0 – 4 m dari atas permukaan tanah dan nilai resistivitas antara 56,7 – 205 Ωm.

Cite

CITATION STYLE

APA

Pryambodo, D. G., & Troa, R. A. (2016). Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Situs Arkeologi di Pulau Laut, Natuna. KALPATARU, 25(1), 45. https://doi.org/10.24832/kpt.v25i1.82

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free