Penelitian ini membahas permasalahan pembentukan akronim kuliner di Jawa Barat. Tumbuh pesat akronim di berbagai bidag termasuk di bidang kuliner di Jawa Barat tidak dapat di cegah pertumbuhannya. Hal ini menarik sebagai dinamika dan kreativitas pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia. Metode penelitian dalam kajian ini, adalah deskriptif kwalitatif. Data diperoleh dari laman online : cekaja.com, Axan.kuliner.com, cuanki@2019Merdeka.com dan www.idntimes.com. Data diambil pada bulan april 2022, dengan mengumpulkan 20 akronim kuliner dari Jawa Barat. Data di dideskripsikan sesuai bagaimana keadaannya untuk dianalisis dengan mengacu kepada Kridalaksana ( 2007 ). Akronim dianalisis satu persatu, kemudian dikelompokkan berdasarkan kesamaan cara pebentukan. Hasil dari penelitian ini, terlihat pembentukan akronim kuliner di Jawa Barat sangat bervariasi. Dari 20 akronim kuliner di Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang mempunyai kesamaan pembentukan. Proses pembentukan 1) pengekalan suka kata + suku kata dari komponen yang dikekalkan, 2 ) pengekalan suka kata + pengekalan huruf dari komponen yang di kekalkan, 3, pengekalan huruf awal dari komponen yang di kekalkan, 4) pengekalan ini unik, kombinasi dari ketiga proses pebentukan di tambahkan dengan awalan atau kata penghubung – di, ketika diucapkan, namun tidak terlihat ketika dituliskan atau disebutkan akronimnya. Keunikan dari kajian ini, Adanya akroim yang dikekalkan dari komponen yang ada sepenuhnya.
CITATION STYLE
Deliani, S., Muhammad Haekal Harahap, & Lili Herawati Parapat. (2022). Akronim Kuliner dalam Bahasa Indonesia. Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, 2(2), 114–119. https://doi.org/10.57251/sin.v2i2.477
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.