Tingginya masalah tidur yang terjadi pada lansia memerlukan penanganan yang sesuai untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur. Peningkatan pemenuhan kebutuhan tidur dapat dilakukan dengan mengajarkan cara-cara yang dapat menstimulus dan memotivasi tidur. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah relaksasi otot progresif suatu bentuk teknik yang melibatkan pergerakan anggota badan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperiment dengan rancangan pre test-post test one grup only design. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami insomnia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dinas Sosial Binjai Provinsi Sumatera Utara. Pengambilan sampel menggunakan cohend’s table dengan settingan power 0,80 dimana alpha 0,05 maka jumlah sampel 26 orang. Hasil penelitian didapatkan insomnia sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif memiliki nilai rata-rata 2.58, sedangkan pada insomnia setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif didapatkan nilai rata-rata menjadi 1,71. Hasil penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon matched-pairs signed rank test, dan mendapatkan p value = 0,000 (p<0,05). Menunjukkan adanya pengaruh terapi relaksasi relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dinas Sosial Binjai Sumatera Utara. Sehingga diharapkan kepada lembaga di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dinas Sosial Binjai Sumatera Utara untuk menerapkan terapi relaksasi otot progresif pada lansia yang mengalami insomnia
CITATION STYLE
Sijabat, F., Siahaan, J., Siregar, R., Tinambunan, L. H., & Sitanggang, A. (2020). PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA. JURNAL HEALTH REPRODUCTIVE, 5(2), 26–35. https://doi.org/10.51544/jrh.v5i2.1710
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.