Di Indonesia, wanita yang mengalami keputihan sebanyak 75%, sebagian besar 50% terjadi pada remaja, 25 % pada Wanita Usia Subur (WUS). Keputihan pada remaja biasanya terjadi sebelum dan sesudah menstruasi yang bersifat fisiologis. Bila perilaku perawatan hygienitas genetalia tidak baik, bisa dimungkinkan menjadi penyebab keputihan patologis yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan jangka waktu lama bisa menyebabkan infeksi pada panggul dan infertilitas. Salah satu faktor penghambat berperilaku sehat adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran individu tentang hygienitas genetalia termasuk pencegahan dan penanganan keputihan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri tentang keputihan dengan perilaku hygienitas genetalia di SMP Negeri 1 Pare Kediri. Desain penelitian yang digunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah siswi yang sudah pernah menstruasi di SMPN 1 Pare berjumlah 38 siswi. Teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Instrumen penelitian pengetahuan remaja putri tentang keputihan dengan kuesioner dengan skala ordinal dan perilaku hygienitas genetalia menggunakan kuesioner dengan skala ordinal. Analisa data menggunakan Uji Spearman Rank. Hasil penelitian dari 38 responden sebagian besar pengetahuan cukup 19 responden (50 %) dan perilaku hygienitas genetalianya sebagian besar baik 29 responden (50%). Ada hubungan pengetahuan remaja putri tentang keputihan dengan perilaku hygienitas genetalia dengan hasil uji signifikasi p
CITATION STYLE
Luluk, L. susiloningtyas. (2019). HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERILAKU HYGIENITAS GENETALIA. Jurnal Ilmiah Pamenang, 1(1), 23–30. https://doi.org/10.53599/jip.v1i1.26
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.