Potensi Ekstrak Daun Pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) sebagai Antibakteri Staphylococcus pada Penyakit Bisul

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan obat sangat berkaitan erat dengan kandungan kimia dan pigmen dari tumbuhan tersebut, pigmen pada tumbuhan yaitu klorofil yang sangat penting bagi tubuh manusia dan meningkatkan daya tahan tubuh dari virus, bakteri dan parasit. Salah satunya spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai obat dan antibakteri berasal dari famili Verbenaceae adalah tumbuhan Pagoda (Clerodendrum paniculatum L.). Pagoda berkhasiat untuk mengobati penyakit kulit seperti bisul. Penyakit bisul adalah penyakit pada kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi pemberian ekstrak daun Pagoda (C. paniculatum L.) sebagai antibakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu metode isolasi bakteri Staphylococcus aureus dari sampel nanah bisul, metode ekstraksi dengan sampel daun Pagoda (C. paniculatum L.) dengan pelarut aseton, metode identifikasi senyawa kimia pada Plat KLT dengan perbandingan pelarut aseton dan n-heksan, metode spektrofotometer dan metode uji aktivitas antibakteri daun Pagoda (C. paniculatum L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan Adanya potensi aktivitas antibakteri daun Pagoda (C. paniculatum L.) untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi hambat 0,5% diameter zona hambat 3 mm dan 1% diameter zona hambat 8,5 mm. Daun Pagoda (C. paniculatum L.) dinyatakan mengandung klorofil a, Klorofil b, pada identifikasi pigmen menggunakan Plat KLT. Klorofil a berwarna hujau kebiruan, klorofil b berwarna hijau kekuningan. Pada spektrofotometer yaitu klorofil a berada pada puncak panjang gelombang 600-700nm dan klorofil b pada puncak panjang gelombang 400nm-450nm. Klorofil menyerap sedikit cahaya hijau pada panjang gelombang 500nm-600nm.