KONFLIK SELERA DALAM SEPULUH CERPEN INDONESIA (KAJIAN GASTRONOMI SASTRA)

  • Anggia Febrina N
  • Hermawan S
  • Noortyani R
N/ACitations
Citations of this article
6Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna konflik selera dalam sepuluh cerpen Indonesia. Penelitian ini termasuk ke dalam kajian gastronomi sastra yang tergolong kajian multidisipliner. Teknik analisis penokohan diterapkan untuk menganalisis data pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk konflik selera, yaitu bentuk eksternal dan internal. Bentuk konflik selera yang dominan dalam penelitian ini adalah konflik sosial yang menjadi bagian konflik eksternal. Selanjutnya, konflik selera di sini memiliki tiga fungsi positif, yaitu fungsi positif dari segi struktural, segi solidaritas, dan segi identitas. Fungsi yang dominan adalah fungsi konflik dari segi identitas karena konflik selera dalam cerpen-cerpen yang diteliti dapat memunculkan identitas tokoh-tokoh yang berkonflik. Makna konflik selera dapat merepresentasikan konflik ideologi, kelas, peran gender, dan identitas kecuali pada cerpen Setelah Beras Datang dan Bukan Kecap Oriental karena kedua cerpen itu hanya menampilkan identitas sosial tokoh. The purpose of this study was to describe the form, function, and meaning of the conflict of tastes in ten Indonesian short stories. This research is included in the study of literary gastronomy which is classified as a multidisciplinary study. Characterization analysis were applied to analyze the data in this study. The results of this study indicate that there are two forms of conflict of tastes, external and internal forms. The dominant form of taste conflict in this study is social conflict which is part of the external conflict. Furthermore, the conflict of tastes has three positive functions, a positive function in terms of structure, solidarity, and identity. The dominant function is the function of conflict in terms of identity because the conflict of tastes in the short stories can bring up the identities of conflicting characters. The meaning of conflict of tastes can represent conflicts of ideology, class, gender roles, and identity except in the short stories Setelah Beras Datang and Bukan Kecap Oriental because the two short stories only show the social identity of the characters.

Cite

CITATION STYLE

APA

Anggia Febrina, N., Hermawan, S., & Noortyani, R. (2022). KONFLIK SELERA DALAM SEPULUH CERPEN INDONESIA (KAJIAN GASTRONOMI SASTRA). LOCANA, 5(2), 78–96. https://doi.org/10.20527/jl.v5i2.99

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free