Pengolahan bijih Emas dengan metode amalgamasi menggunakan Merkuri sebagai pengikat unsur Emas untuk membentuk amalgam (Au-Hg). Limbah hasil pengolahan/ tailing masih mengandung Merkuri biasanya dibuang ke aliran sungai di dekat tempat pengolahan tersebut. Merkuri memiliki berat jenis 13,6 gr/cm3 dapat terendapkan ke dalam sedimen di dasar aliran sungai. Partikel dalam sedimen sungai dapat terendapkan ketika turbulensi fluida berkurang pada suatu titik tertentu. Pengendapan Merkuri pada sedimen sungai memiliki konsentrasi yang berbeda-beda dari satu titik ke titik lainnya. Penelitian ini memberikan satu kasus keterdapatan Merkuri yang mengendap pada sedimen sungai. Konsentrasi Merkuri yang terendapkan pada sedimen sungai memiliki korelasi yang kuat dengan topografi aliran sungai, ditunjukkan hasil uji korelasi dengan nilai r2 = 0,7123 berarti faktor yang mempengaruhi penyebaran Merkuri pada sedimen dapat dijelaskan sebesar 71,23% oleh adanya topografi, sedangkan faktor lainnya yang tidak dapat dijelaskan oleh model persamaan sebesar 28,77%. Analisis regresi sederhana memberikan nilai r = 0,8439673, berarti topografi memiliki korelasi yang kuat terhadap penyebaran Merkuri pada sedimen sungai. Nilai significance F = 0,016950804, nilai significance F < 0,05, berarti topografi memiliki pengaruh terhadap penyebaran Merkuri pada sedimen sungai. Nilai P- value = 0,0052193, nilai P-value/ sig-t < 0,05, berarti topografi memiliki pengaruh terhadap penyebaran Merkuri pada sedimen sungai.
CITATION STYLE
Sumarjono, E., Aryanto, R., Purwiyono, T. T., & Subandrio, S. (2020). TOPOGRAFI SEBAGAI FAKTOR PENGONTROL TERHADAP PENYEBARAN MERKURI LIMBAH PENGOLAHAN BIJIH EMAS DENGAN METODE AMALGAMASI PADA SEDIMEN SUNGAI. Prosiding Seminar Nasional Pakar. https://doi.org/10.25105/pakar.v0i0.6777
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.