Gedung lama seperti Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum yang telah berusia lebih 25 tahun perlu dikaji tingkat efisiensi penggunaaan energinya. Terkait dengan tujuan tersebut, studi peluang penghematan energi pada Gedung Sekjen-PU telah dilakukan dengan mengkaji selubung bangunan (OTTV dan RTTV), Intensitas Konsumsi Energi (IKE), profil energi, tingkat pencahayaan, kondisi termal ruangan dan persepsi termal penghuni. Hasil studi memperlihatkan bahwa OTTV 21,71 W/m2, RTTV 7,31 W/m2, IKE 154,815 kWh/m2/tahun (12,9 kWh/m2/bulan), faktor daya 0,922, berarti kategori efisien, akan tetapi fasa tidak seimbang sehingga terjadi arus netral yang cukup besar, konsentasi CO2 rendah, yakni 762,5 ppm, tetapi rata-rata temperatur dan kelembaban tinggi, yakni 26,3 oC dan 61,3%, berarti terdapat kebocoran energi. Rentang rata-rata tingkat pencahayaan 98-147 lux, berarti di bawah standar 250 lux. Penghuni merasakan bahwa kondisi ruangan lebih rendah dari netral, tidak seluruh penghuni menerima kondisi ini dan cenderung ingin kondisi temperatur lebih rendah. Dengan demikian direkomendasikan untuk melakukan penghematan dengan perbaikan tingkat kebocoran pemakaian pengkondisian udara dan meningkatkan tingkat pencahayaan saat ini.
CITATION STYLE
Sujatmiko, W. (2010). Studi Peluang Penghematan Pemakaian Energi pada Gedung Sekretariat Jenderal Pekerjaan Umum. Jurnal Permukiman, 5(3), 124. https://doi.org/10.31815/jp.2010.5.124-131
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.