Minyak yang diekstrak dari kelapa dapat menjadi bahan baku dalam pembuatan minyak goreng, margarin, selai, mentega, biodisel dan kosmetik. Dari sisi ekonomi, minyak kelapa memiliki nilai ekonomi yang yang cukup tinggi karena permintaan di pasaran terus meningkat. Metode pembuatan minyak kelapa yang umum digunakan adalah metode basah dan metode kering. Metode basah lebih dipilih karena lebih ekonomis dalam hal penggunaan alat. Disamping itu metode ini lebih singkat karena tanpa pengeringan kelapa menjadi kopra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu pemanasan terhadap rendemen minyak kelapa yang dihasilkan pada metode basah. Pembuatan minyak kelapa dengan metode basah diawali dengan pemisahan daging kelapa dari kulitnya, pencucian, pengecilan ukuran sampai didapatkan santan (coconut milk). Santan kemudian dilakukan pemanasan pada suhu 90 C disertai pengadukan selama variabel waktu 100, 120, 140, 180 sampai dihasilkan minyak kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen terbesar yaitu 22,22 % diperoleh pada waktu pemanasan 120 menit.
CITATION STYLE
Firdana, K. P., & Dewi, E. N. (2023). PENGARUH WAKTU PEMANASAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK KELAPA PADA METODE BASAH. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 7(2), 649–654. https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.289
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.