Sungai Brantas adalah salah satu sungai yang saat ini telah tercemar berat di Indonesia. Sungai Brantas berperan cukup penting bagi masyarakat provinsi Jawa Timur. Sungai brantas termasuk dalam jajaran sungai yang tercemar, sedangkan sungai brantas itu sendiri pertahunnya menghasilkan listrik sebanyak 1 milyar kWh, dimanfaatkan masyarakat untuk industri sebanyak 144 m3 dan PDAM sebanyak 243 juta m3 pertahun. Selain itu sungai Brantas juga digunakan sebagai tempat habitat hidup biota di perairan seperti plankton. Plankton itu sendiri merupakan salah satu biota yang dapat digunakan sebagai bioindkator pencemaran air selain faktor fisika-kimia. Sehingga tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi keanekaragaman plankton sebagai bioindikator pencemaran air di Sungai Brantas. Metode yang digunakan ialah Purposive Random Sampling. Sampel diambil di 3 tempat titik lokasi dengan tiga kali pengulangan, kemudian sampel diawetkan menggunakan formalin dengan konsentrasi 14% kemudian diidentifikasi menggunakan mikroskop trinokuler dengan perbesaran 1,4. Setelah diidentifikasi dilakukan analisis indeks keanekaragaman dan dibedakan dengan data kualitas air berdasarkan parameter fisika-kimia seperti DO, Phospat dan suhu. Hasil menunjukkan keanekaragaman plankton paling banyak ditemukan pada stasiun satu di Ds. Perning yaitu 10 spesies per-individu dengan didominasi oleh spesies Melosira sp dan yang paling sedikit pada stasiun dua di Ds. Wringinanom yaitu 6 spesies per-individu yang didominasi oleh spesies carteria.
CITATION STYLE
Nur Aini, A. I., & K. A., S. M. (2023). Identifikasi Keanekaragaman Plankton Sebagai Bioindikator Pencemaran Air di Kali Brantas. Environmental Pollution Journal, 2(2). https://doi.org/10.58954/epj.v2i2.45
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.