MAJAS SARKASME DALAM PENULISAN KOMENTAR PADA "5 IRONI AKIL MOCHTAR, KETUA MK YANG DITANGKAP KPK"

  • Irfariati I
N/ACitations
Citations of this article
24Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

As a Chairman of the Constitutional Court that is used to be associated with the law, it is unfortunate if Akil Mochtar ultimately can not escape from the law itself over what he had done. The crimes committed have forced him to leave the position and accepted the punishment, both the law and the punishment of  public justice. Criticism and  scathing comments from the public flew due to deep disappointment  at  the head of this legal institution. The purpose of this study is to describe the form of sarcasm figure of speech contained in the group www.merdeka.com which commented and described a variety of language  used in the disclosure of sarcasm figure of speech group www.merdeka.com comments “(5 Ironi Akil Mochtar, Ketua MK yang ditangkap KPK’. ("5 irony Akil Mochtar,  who  was  arrested  KPK  Chief  Justice"?) This study applied a qualitative descriptive method and discourse analysis technique. This study showed that the figure of speech used were in the form of sarcasm words and phrases. Types of the words used were in the  form of adjective, noun, and verb. While  the  language variation used based on the meaning and the language used. The language variation used can be divided into a figure of speech in the form of calumny, calls, and commands. They included regional languages and foreign languages. The use of local and foreign languages are not completely due to there are so many code mixing  occurred when delivering the comments.Abstrak  Sebagai  seorang Ketua Mahkamah Konstitusi  yang  notabene  selalu berhubungan dengan hukum, sangat disayangkan jika Akil Mochtar akhirnya  juga  tidak dapat menghindar dari hukum  itu  atas  apa  yang  telah  dilakukannya.  Tindakan  kriminal  yang  dilakukan  telah memaksanya  untuk melepaskan  jabatan  dan menerima  hukuman,  baik  hukum  peradilan maupun hukuman dari masyarakat. Kritikan dan komentar pedas dari masyarakat mengalir deras akibat kekecewaan yang dalam terhadap ketua institusi hukum ini. Tujuan penelitian ini  adalah mendeskripsikan bentuk majas  sarkasme  dan  ragam  bahasa  yang digunakan dalam pengungkapan majas sarkasme tersebut dalam komentar pada “5 Ironi Akil Mochtar, Ketua MK yang Ditangkap KPK” (www.merdeka.com).  Penelitian  ini menggunakan  metode  penelitian deskriptif  kualitatif  melalui  teknik  analisis  wacana. Penelitian ini menunjukkan  bahwa majas  sarkasme  yang  digunakan  dalam  artikel  yang dijadikan sebagai data berupa kata dan frasa. Jenis kata yang digunakan berupa kata sifat, kata  benda,  dan  kata  kerja.  Sementara  ragam  bahasa  yang  digunakan  antara  lain berdasarkan  maksudnya  dan  bahasa  yang  digunakan.  Ragam  bahasa  berdasarkan maksudnya  dapat  pula  dibedakan  menjadi  majas  yang  berupa umpatan,  imbauan,  dan perintah.  Ragam  bahasa  yang  digunakan meliputi  bahasa  daerah  dan  bahasa  asing. Penggunaan  bahasa daerah  dan  bahasa  asing  ini  tidak  secara  utuh  penyajiannya  karena banyak terlihat campur kode dalam penyampaian kalimat komentar tersebut.

Cite

CITATION STYLE

APA

Irfariati, I. (2017). MAJAS SARKASME DALAM PENULISAN KOMENTAR PADA “5 IRONI AKIL MOCHTAR, KETUA MK YANG DITANGKAP KPK.” Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 6(2), 163. https://doi.org/10.31503/madah.v6i2.380

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free