Bisnis makanan Jepang merupakan bisnis yang menguntungkan karena selain citarasanya berterima di lidah Indonesia, faktor kesehatan dan kemudahan penyajiannya pun membuat makanan Jepang menjadi kian populer bagi berbagai kalangan dan usia. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis fenomena restoran Jepang halal dari perspektif agama dan ekonomi. Maraknya restoran Jepang berlabel halal, baik yang sudah memiliki sertifikasi dari MUI maupun usaha makanan Jepang rumahan dengan klaim halal dari penjualnya, menunjukkan adanya animo masyarakat yang besar terhadap masakan Jepang yang diakui kehalalannya. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa kajian pustaka dan observasi berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk memperoleh gambaran secara teoritis yang dapat menunjang penelitian ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dengan adanya sertifikasi atau klaim halal, konsumen yang sebelumnya ragu, meski ingin, mengkonsumsi makanan Jepang karena banyak bahan yang tidak halal menjadi yakin untuk mengkonsumsinya karena sertifikasi atau klaim halal mengindikasikan adanya penggantian bahan-bahan krusial yang sebelumnya nonhalal menjadi halal.
CITATION STYLE
Pangestu, A. D., & Attas, S. G. (2022). FENOMENA RESTORAN JEPANG HALAL: PERSPEKTIF AGAMA DAN EKONOMI. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 1892–1899. https://doi.org/10.31004/cdj.v3i3.9339
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.