Artikel ini mendeskripsikan dan menganalisis dinamika toleransi beragama di Indonesia dari perspektif esoterisme-eksoterisme. Permasalahnnya adalah bahwa kecenderungan moralitas masyarakat muslim, setidaknya berdasarkan beberapa fenomena yang tampak di beberapa daerah di Indonesia mutakhir, menunjukkan gejala meningkatnya pemahaman keagamaan dan praktik yang cenderung eksoteris. Beberapa peneliti mengidentifikasi hal ini sebagai titik balik sosio-keberagamaan kepada menguatnya konservatisme dan fundamentalisme agama: Conservative Turn. Gerakan dan pemikiran konservatif menekankan pada praktik dan pemahaman keagamaan yang eksoteris daripada esoteris. Dominasi keberagamaan eksoteris ini memiliki implikasi yang serius terhadap praktik toleransi dan keberagaman, khususnya terkait hubungan mayoritas-minoritas agama dalam Islam maupun non-Islam di Indonesia. Meskipun demikian, beberapa agensi muslim yang masih masih melirik pentingnya praktik esoterisme menawarkan harapan yang bagi gerakan perdamaian, atau semacam membawa titik balik kembali kepada semangat esoterisme. Hal ini memiliki setidaknya dua signifikansi atau pesan moral, pertama memberikan justifikasi bagi praktik toleransi yang lebih mendalam bagi konteks keberagamaan Indonesia saat ini, dan kedua, penguatan diskursus wacana toleransi dan perdamaian yang lebih serius setara dengan tantangan diversitas agama di Indonesia.
CITATION STYLE
Setyabudi, M. N. P. (2021). ESOTERISME, TOLERANSI DAN DINAMIKA KEAGAMAAN. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(1), 1–13. https://doi.org/10.23887/jfi.v4i1.24897
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.