Setiap penduduk negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang sama, begitu pula dengan penyandang disabilitas. Pemerintah juga sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 46 Tahun 2017 sebagai langkah strategis untuk memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas dalam mendapatkan pendidikan khususnya di pendidikan tinggi. Sekolah Tinggi Desain Bali sebagai kampus desain yang berbasis teknologi juga mendapatkan mahasiswa berkebutuhan khusus, yaitu tuna rungu selama dua tahun terakhir ini. Mahasiswa tuna rungu ini memiliki antusiasme yang tinggi dalam menerima pembelajaran, namun pada pelaksanaan proses pembelajaran khususnya mata kuliah praktikum dengan menggunakan alat dan komputer masih memerlukan inovasi agar mahasiswa tuna rungu ini dapat menyerap dan menerima pembelajaran dengan cepat, tepat dan efektif. Oleh karena itu dirancanglah model inovasi pembelajaran yaitu video class playback dengan mengedepankan konsep pembelajaran yang bersifat berulang, mobile, dan mengedepankan kemudahan mahasiswa berkebutuhan khusus dalam mempelajari suatu materi. Setelah dipraktekkan kepada mahasiswa tuna rungu, dampak positif yang didapat adalah terlihat adanya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa berkebutuhan khusus yang dapat dilihat dari antusiasme mereka menerima pembelajaran di kelas serta penerimaan dan pemahaman mereka terhadap tugas-tugas yang diberikan. Sehingga kedua model pembelajaran ini dirasa efektif.
CITATION STYLE
Lestari, N. P. E. B., & Putra, I. K. A. M. (2020). PERANCANGAN VIDEO CLASS PLAYBACK UNTUK MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNA RUNGU) DI SEKOLAH TINGGI DESAIN BALI. Jurnal Nawala Visual, 2(1), 39–44. https://doi.org/10.35886/nawalavisual.v2i1.76
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.