Laju sedimentasi yang cukup tinggi di Waduk Wonogiri menyebabkan berkurangnya kapasitas tampungan efektif waduk dan gangguan operasional di pintu intake sehingga mempengaruhi kinerja waduk dalam memenuhi kebutuhan air. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah dibangun closure dike yang memisahkan tampungan waduk untuk penyimpan sedimen (sediment storage reservoir) dan tampungan utama (main reservoir), serta pintu spillway baru untuk penggelontoran sedimen. Oleh karena itu diperlukan kajian ilmiah dalam rangka penyesuaian pedoman operasi waduk. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan simulasi neraca air berdasarkan aturan operasi waduk yang direkomendasikan oleh Nippon Koei Co. Ltd. (2016) dengan dua opsi control water level (CWL), dua opsi periode recovery, dan tiga skenario kebutuhan air. Optimasi terhadap pengaturan release air waduk menggunakan fitur Solver pada Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas Waduk Wonogiri dalam memenuhi kebutuhan air untuk kondisi inflow aliran tahun kering, normal dan basah cukup baik, dengan capaian lebih dari 93%. Secara umum, recovery muka air waduk untuk opsi CWL +136,30 m lebih baik dibandingkan dengan CWL +135,80 m. Hasil kajian ini dapat digunakan untuk pemutakhiran pedoman operasi Waduk Wonogiri yang lebih optimal sesuai dengan kondisi terkini dari tampungan waduk dan tujuan pengendalian sedimentasi agar umur manfaat waduk dapat dimaksimalkan. Kata Kunci: sedimentasi waduk, operasi waduk, neraca air simultan, control water level, pemenuhan kebutuhan air.
CITATION STYLE
Dharmawangsa, J., Jayadi, R., & Santoso, K. P. (2023). Optimasi Pengaturan Release Waduk Wonogiri Berbasis Neraca Air Simultan Pada Dua Tampungan Waduk Terpadu. Jurnal Teknik Sumber Daya Air, 17–28. https://doi.org/10.56860/jtsda.v3i1.56
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.