Serbuk kopi sebagai pengobatan luka sudah digunakan sebagai pengobatan tradisional hampir diseluruh dunia di perkebunan-perkebunan kopi. Hasil pengobatan luka menggunakan kopi tidak terlihat menimbulkan komplikasi infeksi. Kesulitan pengobatan berupa lamanya proses penyembuhan luka dan bahaya-bahaya lain yang dapat ditimbulkan oleh luka tersebut, peneliti bermaksud melakukan tinjauan literatur yang bertujuan untuk mengetahui efek serbuk biji kopi Arabika dan Robusta dalam mempersingkat durasi penyembuhan luka pada mencit jantan galur Swiss webster. Metode yang digunakan merupakan studi literatur dari jurnal nasional dan internasional. Senyawa fenolik mengandung Phenolic Acid, yang terdiri dari Chlorogenic Acid, 3-Caffeoylquinic Acid, dan Hydrooxicinnamates, sebagai anti inflamasi. Komponen asam klorogenat yang terkandung dalam senyawa fenolik untuk antiinflamasi dengan konsentrasi Green Coffea arabica adalah 4.1-7.9 (g/100g), Roasted Coffea arabica 1.9-2.5 (g/100g) dan Green Coffea canephora 6.1-11.3 (g/100g) dan Roasted Coffea canephora 3.3-3.8 (g/100g). Berdasarkan hasil tinjauan literatur senyawa fenolik kopi robusta lebih tinggi dibandingkan kopi arabika, sehingga proses percepatan penyembuhan kopi robusta lebih cepat.
CITATION STYLE
Pangestu, A. R. (2020). Perbandingan Kecepatan Proses Penyembuhan Luka Swiss Webster dengan Kopi Robusta dan Arabika. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 812–816. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.414
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.