KEMATIAN TAHANAN DI RUANG SEL POLISI KONTROVERSI PEMBUNUHAN ATAU BUNUH DIRI DILIHAT DARI SUDUT PANDANG ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

  • Susanti R
N/ACitations
Citations of this article
32Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstrakKematian tahanan cukup sering ditemukan, beberapa cara mati dapat terjadi. Kasus yang banyak adalah cara mati dengan bunuh diri. Tugas dokter dalam menangani kasus kematian yang diotopsi adalah untuk menentukan sebab mati dan mekanisme mati, sedangkan cara mati adalah kewenangan penyidik. Pada kematian akibat asfiksia mekanik, akan ditemukan ciri umum yang sama, tetapi dokter dapat memperkirakan jenis asfiksia dari gambaran luka yang ditemukan tubuh korban.Dua kakak beradik, laki-laki, umur masing-masing 18 tahun dan 15 tahun ditemukan dalam keadaan tergantung di runag tahanan polisi. Otopsi dilakukan antara 24-48 jam post mortem. Pada pemeriksaan ditemukan luka lecet tekan dengan pola sesuai kasus gantung dileher dan beberapa luka lecet dan memar dianggota gerak terutama anggota gerak bawah. Kuku berwarna keunguan, daerah leher dan wajah berwarna lebih gelap. Tubuh kedua korban sudah mulai membusuk. Pada pemeriksaan dalam ditemukan memar pada otot leher, tanda-tanda mati lemas pada beberapa organ, sedangkan pada bagian tubuh lain tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.Sebab kematian kekerasan tumpul dileher karena ditemukan tanda-tanda intravitalitas luka, dan tanda- tanda asfiksia pada tubuh korban, pola luka dileher sesuai pola gantung. Tidak ditemukan tanda kekerasan lain yang bisa menyebabkan kematian. Beberapa luka lecet dengan umur yang berbeda-beda ditemukan di ekstremitas hal ini bisa disebabkan oleh berbagai kekerasan tumpul. Kasus ini menjadi kontroversi karena kematian di tahanan dianggap ada kelalain petugas, dan korban adalah usia anak dan kakak beradik.Kata kunci : kematian di tahanan-asfiksis mekanik-cara matiAbstractDeath of prisoner quite often find in several methods. The most case of death are by suicide method. Physician role in autopsy is to found cause of death and death mechanism, whereas death method is authority of investigating officer. Death caused by mechanical asphyxia will find the same general characteristic, but physician can estimated kind of asphyxia from wound appearance in victim body.LAPORAN KASUS113Two siblings, boys, 18 years old and 15 years old, have found in hanging position in prison. Autopsy has done between 24-48 hours postmortem. In examination, we find pressure abrasion wound in pattern appropriate with hanging case in neck and some of abrasion and bruise wound in extremity, especially inferior extremity. Nails color are purplish, color of neck and face are darker. Victim body has started to decay. In inside examination, we find bruise in neck muscle, shown evidence of dead cause asphyxia in some organs, whereas in other part of body did not find sign of force.Cause of death is blunt wound in neck because we find a sign of intra-vitality injury and asphyxia sign in victim body, pattern of wound in neck are appropriate hanging pattern. We did not find other force sign which cause a death. Some of abrasion wound with different age find in extremity, and this case can caused by many blunt wound.This case be a controversial because death in prison considered by dereliction of officer, and as we know, victim are children and sibling.Key word: Death in prisoner-asphyxia-dead method

Cite

CITATION STYLE

APA

Susanti, R. (2012). KEMATIAN TAHANAN DI RUANG SEL POLISI KONTROVERSI PEMBUNUHAN ATAU BUNUH DIRI DILIHAT DARI SUDUT PANDANG ILMU KEDOKTERAN FORENSIK. Majalah Kedokteran Andalas, 36(1), 113. https://doi.org/10.22338/mka.v36.i1.p113-120.2012

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free