Studi ini berupaya memahami dinamika dan kompleksitas pengelolaan sumber daya hutan setelah desentralisasi, interaksi antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya hutan, dan dampak undang-undang baru terhadap penghidupan masyarakat lokal di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Kebijakan kehutanan yang diterapkan di kabupaten ini sebelum dan sesudah diberlakukannya undang-undang yang memberikan otonomi daerah dan munculnya konsesi kayu skala kecil juga dijelaskan. Metodologi penelitian kualitatif, yaitu wawancara semi-terstruktur, observasi lapangan dan lokakarya, digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa desentralisasi pengelolaan hutan tidak berjalan mulus karena kurangnya peraturan yang mengatur pelaksanaannya, dan kebijakan desentralisasi kehutanan mempunyai dampak positif dan negatif.
CITATION STYLE
Y., Y., G.Z., A., S., A., T., B., Ngusmanto, E., A., … Afifudin. (2005). Kompleksitas pengelolaan sumberdaya hutan di era otonomi daerah: studi kasus di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Kompleksitas pengelolaan sumberdaya hutan di era otonomi daerah: studi kasus di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Center for International Forestry Research (CIFOR). https://doi.org/10.17528/cifor/001946
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.