PERANCANGAN RUANG PUBLIK KREATIF SEBAGAI REGENERASI RUKO “9 WALK BINTARO” DENGAN PENDEKATAN URBAN ACUPUNCTURE

  • Ballinan W
  • Supatra S
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The “9 Walk” Shophouse area was once a small part of Bintaro Jaya The Professional’s City which is known as a culinary center at the gathering point of its residents (Sector 9). This area is experiencing degradation of physical structure (several damaged buildings), social space (loss of attractor), mental (collective memory) and is also affected by the Covid 19 pandemic which has made the area increasingly quiet, while the surrounding conditions are still very lively. So from this issue, the 'energy' of the “9 Walk” Shophouse area is slowly disappearing.“9 Walk” Shophouse has an urgency to be addressed through urban acupuncture, which is essentially a focused intervention on a small scale that is expected to have the capacity to regenerate a dead or damaged part of urban space (degraded area). With the urban acupuncture strategy, “9 Walk” Shophouse which was once a culinary center and hangout place especially for its local residents, can be regenerated and restored by being converted into a creative public space. In a creative public space, a creative character and other like-minded communities can gather, reminisce about areas that were once famous, can exchange ideas, inspire and get inspired, and can be used as a place to start a local business. The architectural concept puts forward technology and contextual environment. Keywords:  contextual; creative public space; regeneration; urban acupuncture Abstrak Kawasan Ruko 9 Walk dulunya merupakan bagian kecil dari Kota Mandiri Bintaro Jaya yang dikenal sebagai pusat kuliner pada titik berkumpul nya penduduk (Sektor 9). Kawasan ini mengalami degradasi struktur fisik (beberapa bangunan rusak), ruang sosial (attractor), mental (memori kolektif) dan juga terdampak pandemi Covid 19 yang menjadikan kawasan semakin sepi, sedangkan kondisi di sekitarnya masih sangat hidup. Maka dari isu tersebut, 'energi' pada titik kawasan Ruko 9 Walk perlahan menghilang. Ruko 9 Walk memiliki urgensi untuk ditanggapi melalui akupunktur perkotaan, yang pada dasarnya merupakan intervensi terfokus pada skala kecil yang diharapkan akan memiliki kapasitas untuk meregenerasi bagian dari ruang perkotaan yang mati atau rusak (terdegradasi). Dengan strategi urban acupuncture, Ruko 9 Walk yang dulunya merupakan pusat kuliner dan tempat hangout terutama untuk para penduduk lokal, dapat diregenerasi dengan dialihfungsikan menjadi ruang publik yang kreatif. Pada ruang publik yang kreatif pelaku-pelaku kreatif dan masyarakat lainnya dapat berkumpul, mengingat kembali kawasan yang dulu terkenal, dapat bertukar ide, menginspirasi dan mendapat inspirasi, serta dapat dijadikan tempat untuk memulai bisnis. Konsep arsitekturalnya mengedepankan teknologi dan kontekstual lingkungan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Ballinan, W. R., & Supatra, S. (2023). PERANCANGAN RUANG PUBLIK KREATIF SEBAGAI REGENERASI RUKO “9 WALK BINTARO” DENGAN PENDEKATAN URBAN ACUPUNCTURE. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 4(2), 2219–2232. https://doi.org/10.24912/stupa.v4i2.22137

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free