Ketatnya persaingan industri pada saat ini membuat setiap perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan mutu kualitas pada setiap produknya. Dalam upaya mengoptimalkan proses produksi tersebut, waste menjadi faktor penghambat utama yang dapat menurunkan citra perusahaan. PT Jaya Prakarsa adalah salah satu perusahaan packaging yang saat ini menghadapi permasalahan munculnya waste pada setiap proses produksinya untuk produk akhir yang disebut Imprabox. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan waste dalam proses produksi Imprabox tersebut menggunakan metode lean six sigma dengan tahapan Define, Measure, Analyze, Improve & Control (DMAIC) dan simulasi Monte Carlo. Hasil dari tahap define menunjukkan bahwa waste defect menjadi waste kritis dengan nilai sebesar 42,3%. Pada tahap measure, hasil dari peta kendali p menunjukkan bahwa kualitas yang ada masih belum terkendali sepenuhnya. Level sigma untuk proses rata-rata bulan Februari sampai Maret 2022 sebesar 2,63 dan kemampuan memproses dengan nilai Process capability index (Cpk) 0,1532. Nilai Cpk tersebut masih kurang dari 1,31 yang menunjukkan bahwa kapabilitas proses produksi pada perusahaan masih kurang. Penyebab munculnya defect kemudian dianalisa menggunakan diagram fishbone pada tahap analyze yang akan dilakukan perbaikan menggunakan 5W+1H pada tahap improve. Berdasarkan hasil simulasi MC dengan tiga skenario keberhasilan perbaikan kualitas sebesar 50%, 75% dan 100%, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan memproses pada perusahaan masing-masing sebesar 403,9%; 425,5%; dan 426,9%.
CITATION STYLE
Panjaitan, F. Y., Winarno, W., & Azizah, F. N. (2022). Usulan Peningkatan Kualitas Imprabox Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma dengan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus: Perusahaan Packaging). Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem Dan Industri, 3(02), 136–150. https://doi.org/10.35261/gijtsi.v3i02.7565
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.