Pada saat ini banyak wanita yang menjalankan dua peran di rumah sebagai ibu rumah tangga dan bekerja di luar rumah yang memiliki karir. Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2012), persentase wanita yang bekerja meningkat dari 38,2 persen pada tahun 2009 menjadi 38,6 persen pada tahun 2010. Penyebab terjadinya peningkatan jumlah pekerja perempuan adalah adanya faktor pendorong gerakan kesetaran gender, emansipasi wanita feminisme, dan meringankan beban ekonomi. Ibu yang bekerja memiliki keterbatasan waktu untuk menikmati perannya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami dan anak. Pada saat anak memasuki usia remaja, anak masih membutuhkan bimbingan dan perhatian yang intens dari seorang ibu karena pada tahap ini anak berada dalam masa-masa labil dan bergejolak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen waktu ibu bekerja terhadap kecerdasan emosional anak. Tempat penelitian yang dipilih adalah tiga sekolah menengah swasta terbaik di wilayah Cibinong, Jawa Barat. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan kelas VIII sekolah menengah pertama dan ibu dari siswa-siswi yang berperan ganda. Metode yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara manajemen waktu ibu bekerja terhadap kecerdasan emosional anak. Tingkat kekuatan pengaruh manajemen waktu ibu bekerja terhadap kecerdasan emosional anak adalah sedang. Hasil perhitungan uji analisis statistik menyatakan bahwa 44,0% kecerdasan emosional anak ditentukan oleh manajemen waktu ibu bekerja, sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
CITATION STYLE
Aisyah, S. N., Gede Putri, V. U., & Mulyati, M. (2016). Pengaruh Manajemen Waktu Ibu Bekerja Terhadap Kecerdasan Emosional Anak. JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan), 3(1), 38–43. https://doi.org/10.21009/jkkp.031.08
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.