Dalam Proses pembentukan karya ini, di dapatkan sentuhan ide ketika melihat seekor burung cendrawasih yang sangat cantik dan indah pada saat dilihat, keindahan dari bulunya dan perpaduan warna yang menghasilkan harmonisasi yang sangat indah apabila dipandang. Kemudian dari sana di dapat ide untuk menciptakan karya seni dengan berpijak dari burung cendrawasih, dan setelah mencari refrensi buku-buku dan saya mendapat satu kata untuk judul karya yang akan saya ciptakan yaitu “ATISUNDARA”. Atisundara memiliki arti daat ayu, atau listuayu yang dimana didalam bahasa Indonesia memiliki arti Cantik, Anggun dan lainnya yang mengandung kata indah. Dan kecantikan yang dimaksud yaitu kecantikan dari burung cendrawasih yang sangat indah baik dari bulu, ekor dan juga warnanya. Kemudian di transformasikan ide tersebut kedalam sebuah karya Tabuh Kreasi dengan memainkan pola-pola melodi yang terjalin dan ditambahkan dengan pola permainan suling agar menghasilkan keharmonisan, disamping itu terdapat juga pola-pola melodi baik pada saat bagian pengadeng atau lambat, dibagian gegenderan dan juga lainnya. Didalam karya ini menggunakan empat bagian yaitu bagian pertama gineman, gegenderan, bapang, dan juga pengecet. Dan media ungkap yang dipakai yaitu gamelan Gong Kebyar.
CITATION STYLE
Diartama, K. K. D., Arshiniwati, N. M., & Suryatini, N. K. (2023). Creative Art Work Atisundara | Tabuh Kreasi Atisundara. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(1), 108–115. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1156
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.