Saat ini, quadrotor berukuran kecil (jarak wheelbase berkisar antara 130 mm sampai 280 mm) sering dimanfaatkan dalam ajang adu kecepatan dengan istilah “drone racing” dan marak diselenggarakan dalam bentuk kontes resmi di negara-negara luar, seperti Eropa, Australia, dan Amerika Serikat. Sebagai wahana racing, quadrotor ini memiliki beberapa keunggulan dalam hal desain bila dibandingkan dengan multirotor yang berukuran sedang atau besar. Dengan ukuran yang kecil dan ringan (lightweight), desain racing quadrotor ini dapat diterbangkan serendah mungkin dan memiliki kemampuan manuver yang tinggi dalam melewati berbagai rintangan seperti yang terdapat pada arena perlombaan. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana menerapkan desain quadrotor tipe racing tersebut untuk membantu aparat penegak hukum domestik, terutama dalam pengumpulan informasi dan data intelijen. Tujuan utama pengaplikasian quadrotor ini adalah untuk membantu upaya aparat penegak hukum dalam mengidentifikasi target yang dicurigai termasuk lokasinya, dan yang paling penting, untuk melakukan pengamatan langsung apakah target bersenjata atau tidak. Hal ini sangat membantu aparat penegak hukum di lapangan dalam melakukan tugas pengintaian atau pengincaran, pemburuan, dan penyergapan target karena dapat menekan resiko jatuhnya korban di kedua belah pihak. Hasil dari penelitian ini berupa prototipe quadrotor dengan wheelbase 250 mm yang dilengkapi sistem First-Person View (FPV) dengan bobot total 750 gram, kecepatan jelajah 30-40 km/jam, dan dapat digunakan untuk pengintaian dan penyergapan target yang diam maupun yang bergerak.
CITATION STYLE
Nasution, J. D. (2017). RANCANG BANGUN PROTOTIPE QUADROTOR UNTUK APLIKASI PENGINTAIAN DAN PENYERGAPAN TARGET OPERASIONAL PENEGAK HUKUM DOMESTIK. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 5(2), 397–407. https://doi.org/10.37061/jps.v5i2.5653
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.