Keberagaman adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa ditolak oleh manusia, dalam hal ini adalah masyarakat Indonesia, keberagaman akan memberikan dampak positif. Namun, tidak sedikit adanya keberagaman akan menimbulkan dampak negatif yakni konflik yang ada di masyarakat salah satunya adalah terkait intolernasi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut pada dasarnya dapat dikembalikan lagi ke dasar negara Republik Indonesia yakni Pancasila. Namun, dengan perkembangan jaman memasuki era disrupsi, artinya perubahan yang semakin cepat dan tidak bisa dikontrol akan berdampak pada ideologi itu sendiri. Memasuki era disrupsi ditandai dengan sala satunya adanya media sosial. Namun, media sosial memiliki dilematis yang luar biasa artinya dapat menjadi alat pemersatu dan meneguhkan nilai-nilai pancasila tapi bisa saja sebaliknya. Tantangan itu lah yang menjadikan seberapa tangguh pancasila dalam menghadapi persoalan tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis ketangguhan pancasila dalam menghadapi isu intoleransi dan untuk menganalisis dampak dari segi peluang dan tantangan dengan adanya pancasila untuk menjawab isu intoleransi. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif yang menggunakan data sekunder dari sumber berupa jurnal,artikel dan foto yang terkait. Hasil penulisan ini adalah Perkembangan era disrupsi yang ditandai dengan adanya media sosial. Bahwasannya media sosial memiliki dua dampak yakn positif dan negatif, hal tersebut adalah menjadi suatu dilematis dalam menjawab isu-isu toleransi. Media sosial dapat menjadi sumber perpecahan yang akan mengancam ideologi pancasila, tapi sebaliknya dapat menjadi alat atau media untuk menciptakan integrasi dalam masyarakat.
CITATION STYLE
Hendri, H. I., & Bayu Firdaus, K. (2021). RESILIENSI PANCASILA DI ERA DISRUPSI: DILEMATIS MEDIA SOSIAL DALAM MENJAWAB TANTANGAN ISU INTOLERANSI. Jurnal Paris Langkis, 1(2), 36–47. https://doi.org/10.37304/paris.v1i2.2509
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.