Abstract. In Matthew 7:21, Jesus proclaimed that in order to enter the Kingdom of Heaven, one must do the will of God. This statement seems contradictory to Christian soteriology which believes that salvation is solely by grace. Thus, this paper aimed to examine this statement and its suitability with Christian soteriology. This study used a biblical diachronic-historical approach to the text of Matthew 7:21. Through this study, it was found that the statement was addressed to the Matthew community with the aim of providing a standard of living as citizens of the Kingdom of God and not a condition for obtaining salvation.Abstrak. Dalam Matius 7:21, Yesus memproklamirkan bahwa untuk dapat masuk kedalam Kerajaan Sorga, harus melakukan/poieō kehendak Tuhan. Pernyataan tersebut nampak kontradiktif dengan soteriologi Kristen yang meyakini keselamatan semata-mata oleh karena anugerah. Dengan demikian, tulisan ini bertujuan mengkaji pernyataan tersebut dan kesesuaiannya dengan soteriologi Kristen. Kajian ini menggunakan pendekatan diakronis-historis biblical terhadap teks Matius 7:21. Melalu kajian tersebut diperoleh hasil bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada komunitas Matius dengan tujuan memberikan standar hidup sebagai warga Kerajaan Allah dan bukan merupakan syarat memperoleh keselamatan.
CITATION STYLE
Silalahi, H. (2022). Dimensi Soteriologi Kata Poieō dalam Matius 7:21. DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 7(1), 411–428. https://doi.org/10.30648/dun.v7i1.907
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.