Laju pertambahan penduduk, urbanisasi, dan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian ber dampak pada banyak aspek kehidupan mulai dari ketahanan pangan, lingkungan, kesehatan, kenyamanan dan suasana yang asri, segar dan alami. Kelompok PKK Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono, Lumajang, Jawa Timur telah berupaya mengatasi dampak tersebut dengan menanam pepohonan dan tanaman hias di tepi jalan depan rumah serta sayuran yang ditanam di halaman rumah dan tempat-tempat yang memungkinkan. Upaya ini dilaksanakan secara sederhana karena keterbatasan pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian. Berdasarkan realita tersebut Tim Pengusul Program Kemitraan Masyarakat (PKM) akan membantu mengatasi permasalahan dengan introduksi penerapan model urban farming diantaranya adalah teknologi hidroponik dan inovasi budidaya sayuran, buah, maupun tanaman bumbu secara portabel. Target yang ingin dicapai adalah terwujudnya swadaya 15 – 25 % kebutuhan sayuran dan bumbu dapur yang digunakan untuk masak sehari-hari serta suasana lingkungan rumah tangga yang lebih asri, alami, segar, sehat dan memberikan kontribusi nyata untuk pemenuhan kebutuhan pangan sehingga dapat mendukung ke arah ketahanan pangan rumah tangga serta menekan pengeluaran belanja untuk membeli sayuran dan bumbu. Metode pendekatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan soft skill, penyuluhan dan tutorial dimaksudkan untuk membuka wawasan dan pengetahuan tentang urban farming; pelatihan skill tentang dasar-dasar urban farming; dan pembentukan kader ketahanan pangan keluarga.
CITATION STYLE
Furoidah, N. (2020). PKM PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DENGAN MODEL URBAN FARMING DI DESA DAWUHAN LOR, KECAMATAN SUKODONO, LUMAJANG, JAWA TIMUR. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services), 3(1), 6. https://doi.org/10.20473/jlm.v3i1.2019.6-10
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.