Derajat kesehatan jiwa masyarakat dapat ditinjau dari angka gangguan jiwa yang terjadi. Menurut WHO pada tahun 2017 perkiraan jumlah penderita gangguan jiwa termasuk skizofrenia mencapai 450 juta jiwa. Diagnosa keperawatan jiwa merupakan dasar pengambilan keputusan perawat dalam memilih intervensi untuk pasien jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diagnosis keperawatan jiwa di Puskesmas Kepung Kabupaten Kediri Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pasien gangguan jiwa yang melakukan perawatan di Puskesmas Kepung berjumlah 51 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling artinya keseluruhan populasi dijadikan responden sebanyak 51 orang. Data diagnosis keperawatan jiwa didapatkan secara sekunder dari laporan rekam medis pasien di Puskesmas Kepung. Analisis data dilakukan secara univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase setiap diagnosis keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan Diagnosis Keperawatan paling banyak adalah Halusinasi (66,7%), di urutan terbanyak kedua yaitu Resiko Perilaku Kekerasan (23,5%), kemudian Isolasi Sosial (9,8%). Peneliti menganggap perlu dilakukan penelitian serupa dengan cakupan yang lebih luas dan lebih detil termasuk tanda dan gejala pasien dengan gangguan jiwa pada masing-masing diagnosa keperawatan jiwa.
CITATION STYLE
Sari, M. K., & Susmiatin, E. A. (2022). GAMBARAN DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEPUNG. Journals of Ners Community, 13(1), 80–88. https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v13i1.1670
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.