Penggunaan mesin berteknologi tinggi dalam proses produksi akan mengakibatkan timbulnya risiko penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat saja dipngaruhi oleh lingkungan kerja yang tidak sesuai standar diantaranya disebabkan oleh faktor intensitas kebisingan yang akan mengakibatkan timbulnya risiko kelelahan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Intensitas kebisingan dengan kejadian keluhan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PKS PT.JS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pekerja pada bagian produksi PKS PT. JS sebanyak 59 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah intensitas kebisingan, dan keluhan kelelahan kerja subjektif. Analisis data yang digunakan mencakup analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 59 responden sebanyak 40 orang (67,8%) mengalami Intensitas kebisingan yang tidak standar, 40 orang (67,8%) mengalami beban kerja yang berat, dan sebanyak 41 orang (69,5%) mengalami kelelahan kerja yang tinggi dan dari hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara faktor Intensitas kebisingan dengan keluhan kelelahan kerja yaitu dengan (p value = 0,001), Untuk mencegah kelelahan kerja, PT. JS hendaknya melakukan pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja khususnya bagian produksi agar risiko kecelakaan yang disebabkan kelelahan kerja dapat diantisipasi.
CITATION STYLE
Azzahri Isnaeni, L. M., & Gustrianda, E. (2021). HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN KEJADIAN KELUHAN KELELAHAN SUBJEKTIF PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PKS. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 434–439. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1640
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.