MENGGUGAT ARJUNA SEBAGAI LELANANGING JAGAD1: SEBUAH STRATEGI PEMBACAAN DEKONSTRUKSI KARAKTER ARJUNA DALAM LAKON-LAKON WAYANG PURWA

  • Kurniawan B
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sejak masa Hindu-Budha, tradisi pertunjukan wayang telah dikenal dan berkembang di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Bagi masyarakat Jawa, pertunjukan wayang mempunyai nilai sosial yang penting. Pertunjukan wayang tidak hanya dipandang sebagai sebuah tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan, tetapi juga menjadi suatu bentuk tradisi yang mempunyai nilai sosial yang sakral. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kemudian tradisi wayang digunakan sebagai sarana komunikasi maupun dakwah. Artinya, wayang bukan sekadar sarana hiburan, melainkan juga sebagai media komunikasi, media penyuluhan dan media pendidikan. Pemaknaan terhadap wayang masa kini mulai beragam, tidak hanya melalui dikotomi hitam-putih, tetapi juga melalui berbagai tafsir yang kemudian mendekonstruksi makna yang sudah mapan. Dalam tulisan ini, diuraikan pembacaan lakon-lakon wayang melalui metode dekonstruksi. Dengan menggunakan beberapa lakon wayang berbahasa Indonesia yang diterbitkan di majalah Cempala, dalam tulisan ini diuraikan strategi pembacaan secara dekonstruksi terhadap karakter Arjuna.

Cite

CITATION STYLE

APA

Kurniawan, B. (2018). MENGGUGAT ARJUNA SEBAGAI LELANANGING JAGAD1: SEBUAH STRATEGI PEMBACAAN DEKONSTRUKSI KARAKTER ARJUNA DALAM LAKON-LAKON WAYANG PURWA. Sirok Bastra, 2(2). https://doi.org/10.37671/sb.v2i2.46

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free