Pada zaman Jahiliyah, kemampuan membuat syair merupakan salah satu parameter intelektualitas seseorang kala itu. Banyak penyair-penyair handal kala itu, salah satunya disebabkan adanya pergelaran atau festival syair dan puisi Arab yang dilaksanakan di pasar-pasar. Tidak sedikit, sering terjadi konflik yang dipicu karena dendangan syair-syair yang saling menghantam antar suku, merayu para wanita serta perihal negatif lainnya yang salah satunya disebabkan karena orang-orang Jahiliyah tidak mempunyai kitab suci, tidak ada Nabi, dan tidak punya sumber hukum. Saat islam masuk, syair-syair yang bernilai negatif, diganti bahkan dibuang yang disesuaikan dengan nilai-nilai religiositas islam dan sebagai media untuk berdakwah. Hal ini menjadi pertimbangan penulis karena syair merupakan bagian dari kekayaan intelektual dari bahasa Arab itu sendiri, sehingga perlu diketahui karakteristik syair-syair pada masa pra islam hingga masuknya islam. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan cara analisis deskriptif dan kajian pustaka terhadap bahan-bahan dari jurnal ilmiah dan buku-buku yang membahas tentang syair-syair Arab pada masa Jahiliyah hingga awal masuknya islam
CITATION STYLE
Syaifuji, A., & Irawan, B. (2021). Pergeseran Konteks Syair Arab pada Masa Jahiliyah Hingga Masa Awal Islam. `A Jamiy : Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 10(1), 153. https://doi.org/10.31314/ajamiy.10.1.153-166.2021
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.