Papalele merupakan suatu kegiatan berjualan yang sudah ada sejak dulu pada masyarakat Ambon. Papalele biasanya dilakukan oleh ibu-ibu dengan pakaian mer-eka yang khas (oleh orang-orang Ambon umumnya menyebut mereka dengan sebutan Tanta-tanta papalele. Kegiatan mereka biasanya dirnulai pada waktu subuh mereka sudah berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki dari tempat tinggal mer-eka ke pusat kota Ambon. Tidak diketahui persis kapan dan siapa yang memulai kegiatan ini pada awalnya, tetapi yang pasti kegiatan Papalele ini sudah ada sejak dulu dalam bentuk menjajakan dagangan secara berkeliling dari rumah ke rumah, atau dengan cara duduk di pinggir jalan. Mereka yang menjual secara berkeliling meletakan jualannya di atas dulang (wadah berbentuk bulat yang terbuat dari kayo) diletakkan di atas kepala (Keku). Seiring dengan berlalunya waktu, Papalele ini mulai berkembang ke arah berjualan yang sifatnya tetap di pasar (dudu pasar). Pada saat ekonomi kapitalis merambah dunia dengan berbagai tawaran yang menyenang-kan dan menggiurkan, kegiatan Papalele masih tetap eksis dengan cara penawaran tradisional, mampu bersaing dalam perekonomian modern. Ini dilakukan untuk bagaimana menghidupi keluarga dan masa depan keluarga mereka. Eksistensinya itu diwujudkan dalam bentuk melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Oleh sebab itu, Papalele juga mampu menciptakan pasar sendiri, tanpa tergantung pada pasar yang ada. Dan ketika pasar tersegmentasi maka mun-cul kemudian relasi dan jaringan yang dibangun antar pembeli (konsumen) dan penjual (Pemasok). Jaringan ini dibangun dengan bermodalkan kepercayaan satu sama lain untuk tujuan bersama, dengan harapan tidak sating merugikan. Kata Kunci: papalele, historis, tradisional, berjualan
CITATION STYLE
* E. K. (2015). PAPALELE (SUATU TINJAUAN HISTORIS TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT AMBON). SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 9(1). https://doi.org/10.21831/socia.v11i1.3732
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.