Kualitas kerja tanpa disadari juga dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mental dari pekerja. Demi meningkatkan produktivitas, terkadang Kesehatan fisik dan mental pegawai tidak diperhatikan sehingga dapat menimbulkan kelelahan yang berdampak pada kecelakaan kerja. Salah satu cara untuk mencegah kelelahan adalah dengan mengukur kelelahan yang dialami pekerja, diantaranya dengan menggunakan sensor pletyhsmograph (PPG). Sensor PPG mengukur kadar oksigen dalam darah dan dapat digunakan mengukur detak jantung seseorang. Kadar oksigen dalam darah dan detak jantung memiliki korelasi dengan kondisi mengantuk. Saat kondisi mengantuk, detak jantung mulai melambat akibat tubuh mulai dalam keadaan rileks. Dengan demikian, sensor PPG dapat digunakan untuk memonitoring kondisi mengantuk akibat kelelahan. Selain itu, bentuk sensor PPG yang lebih kecil dibandingkan elektrokariogram (EKG) membuat sensor PPG dapat dimanfaatkan menjadi alat yang portable. Hal ini bermanfaat untuk para siswa SMK sehinga mereka dapat meningkatkan kemampuan di bidang teknologi baru dan tepat guna. Peserta pelatihan sangat antusias terhadap pelaksanaan kegiatan karena mendapatkan pengetahuan baru terkait mikrokontroler dan kecerdasan buatan. Selain itu, Siswa SMK dapat memiliki tambahan kemampuan dan pengetahuan yang berguna untuk bersaing di dunia kerja, khususnya pada era revolusi industri 4.0.
CITATION STYLE
Rahma, O. N., Purwanti, E., & Ain, K. (2022). Pelatihan Rancang Bangun Alat Deteksi Kelelahan Berbasis Sinyal Plethysmograph untuk Meningkatkan Kualitas Kerja Dan Kesehatan di SMK 3 Pancasila Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(1), 124–131. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i1.1018
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.