The sacred and profane pada wisata religi kyai haji umar payaman kabupaten magelang

  • Zakaria A
  • Moh. Mufid
N/ACitations
Citations of this article
5Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The sacred and the profane dinilai memiliki sisi yang berbeda, namun realitas secara ilmiah menjumpai bahwa dua hal tersebut merupakan dua sisi dalam satu mata uang yang sama. Penelitian dilakukan dengan pendekatan fenomenologis ini menjumpai bahwa peziarah yang datang dari berbagai daerah juga melakukan kegiatan yang sakral dengan berziarah sekaligus profane yang diperlihatkan melalui kegiatan berfoto selfie di dalam masjid, cara berpakaian dengan corak barat memperlihatkan bahwa western globalization telah masuk ke ranah masyarakat agama karena peranan teknologi internet dan media sosial, latar belakang KH Umar yang meninggalkan duniawi atau low profile berlainan dengan peziarah yang datang dengan sisi materialisnya. Hal tersebut menujukkan bahwa konsep yang sakral pada peziarah yang datang tersebut merupakan sakral yang semu.  Kemudian adanya wisata religi memberikan ruang bagi pelaku usaha dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Kata Kunci: Sakral, Profan, Wisata, Religi

Cite

CITATION STYLE

APA

Zakaria, A. M., & Moh. Mufid. (2023). The sacred and profane pada wisata religi kyai haji umar payaman kabupaten magelang. Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan, 5(1), 38–48. https://doi.org/10.34199/oh.v5i1.166

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free