Penelitian bertujuan menentukan tingkat kerentanan DAS Cikeas dilihat dari aspek sosial ekonomi dan kelembagaan. Metode pengumpulan data primer menganut purposive sampling dan snowball sampling. Data sekunder didapat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dan Badan Pusat Statistik (BPS). Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan formulasi Sistem Karakterisasi Tingkat DAS (Tipologi DAS). Tingkat kerentanan DAS Cikeas ditinjau dari aspek sosial (kepadatan penduduk dan nilai tradisional) terkategori sangat tinggi (sangat rentan). Perilaku konservasi termasuk tidak rentan dan agak rentan. Pada aspek ekonomi, mayoritas kecamatan di wilayah DAS Cikeas tergolong agak rentan. Sektor ekonomi dominan berupa jasa. Ditinjau dari aspek kelembagaan, tergolong tidak rentan dan agak rentan karena kelembagaan formal dan informal ada yang telah berperan aktif dalam aktivitas konservasi DAS Cikeas. Permasalahan DAS berkaitan dengan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan. Dengan demikian, keterlibatan masyarakat dan stakeholder terkait lainnya dalam perencanaan, perumusan, pelaksanaan kebijakan DAS sangat diperlukan untuk mencapai pengelolaan DAS berkelanjutan.
CITATION STYLE
Prasetyo, K., Effendi, H., Prayoga, G., Azhar, A. R., Permadi, T., & Pratiwi, D. (2021). Kerentanan DAS Cikeas ditinjau dari perspektif sosial ekonomi dan kelembagaan. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 684–698. https://doi.org/10.36813/jplb.5.2.684-698
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.