STUDI PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DI PANTAI KUTA SEBAGAI BAHAN BAKAR MINYAK

  • Wedayani N
N/ACitations
Citations of this article
287Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sampah plastik merupakan salah satu indikator pencemar pantai, terlebih pada musim tertentu sampah plastik di lautan akan singgah ke tepi pantai sehingga mengganggu fungsi pantai sebagai tempat rekreasi. Permasalahan sampah ini juga menjadi masalah bagi sebagian pantai di Bali termsuk Pantai Kuta. Sebagai salah satu ikon wisata Bali sudah seharusnya Pantai kuta terbebas dari sampah plastik, sehingga pengolahan sampah plastik dirasa perlu untuk diusahakan. Adapun alternatif penanganan sampah plastik yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dapat dilakukan dengan proses cracking. Ada tiga macam proses yaitu hydro cracking, thermal cracking dan catalytic cracking. Bahan bakar dihasilkan dari cracking sampah plastik tergantung pada jenis plastik, proses retak yang digunakan, katalis jenis, suhu pyrolisis dan suhu kondensor. Bahan bakar dari sampah plastik ini diharapkan dapat mensubstitusi bahan bakar solar. Selain diubah menjadi bahan bakar, plastik juga dapat diolah menjadi bahan pembuat karbon aktif

Cite

CITATION STYLE

APA

Wedayani, N. M. (2018). STUDI PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DI PANTAI KUTA SEBAGAI BAHAN BAKAR MINYAK. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(2), 122. https://doi.org/10.14710/presipitasi.v15i2.122-126

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free