Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri tersering pada pioderma. Penggunaan herbal dapat dijadikan sebagai terapi komplementer. Daun oregano mengandung minyak atsiri, tanin, saponin, asam fenolat (asam rosmarinik), dan flavonoid (luteolin, apigenin, dan kaempferol) yang bersifat antimikroba. Perasan buah jeruk nipis mengandung asam sitrat, alkaloid, saponin, fenol, terpenoid, steroid, dan flavonoid glikosida (eriocitrin, hesperidin, dan neoponcirin) yang bersifat antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antimikroba infusa daun oregano, perasan buah jeruk nipis, dan kombinasinya terhadap S. aureus secara in vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik sungguhan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Setiap cakram berisi daun oregano 20%, daun oregano 30%, buah jeruk nipis, dan kombinasinya serta ampicillin sebagai kontrol pembanding diletakan pada agar Mueller-Hinton yang sudah diinokulasi S. aureus ATCC 29213. Penelitian ini dilakukan secara triplo. Hasil penelitian menunjukkan rerata zona inhibisi terbesar pada ampicillin (15,1 mm), diikuti buah jeruk nipis (13,62 mm), kombinasi daun oregano 20% dan buah jeruk nipis (10,31 mm), daun oregano 30% (9,64 mm), kombinasi daun oregano 30% dan buah jeruk nipis (7,93 mm), daun oregano 20% (7,09 mm). Simpulannya daun oregano, buah jeruk nipis, dan kombinasinya memiliki efek antimikroba terhadap S. aureus.
CITATION STYLE
Thomas, A., Rusmana, D., & Evacuasiany, E. (2022). Efek Antimikroba Oregano (Origanum vulgare L), Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle), Kombinasinya Terhadap Staphylococcus aureus. Prominentia Medical Journal, 3(1), 28. https://doi.org/10.37715/pmj.v3i1.2473
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.