Peneliti yang sekaligus kepala sekolah melaksanakan observasi dan wawancara awal terhadap guru guna ingin mengetahui tentang kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran berbasis canva. Hasilnya adalah, guru-guru sebenarnya sudah menggunakan alat digital sehari-hari berupa smart phone, akan tetapi guru belum mampu menjadikan alat digital yang sedang trend di masa kini sebagai media dalam proses belajar mengajar. Oleh karenanya disini peneliti hendak meningkatkan kompetensi Guru dalam membuat media pembelajaran berbasis canva melalui In House Training (IHT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah, Pada pra siklus peneliti baru mengamati seberapa besar Kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran berbasis canva dan hasilnya sangat rendah yakni skor rata-rata 4,1 atau 41,66% dari target skor maksimal 8, artinya Kompetensi GURU dalam membuat media pembelajaran berbasis canva kurang baik, pada siklus I peneliti sudah mengadakan In House Training untuk memperbaiki kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran berbasis canva di SD Negeri 6 Lanjas. Di lihat dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari pra siklus ke siklus I, hasil skor rata-rata observasi pra siklus hanya mencapai skor 4,1 atau 41,66% sementara pada siklus I mencapai 5,5 atau 77,5% dari target skor maksimal yakni 8 yang artinya kompetensi Guru dalam membuat media pembelajaran berbasis canva baik. Hal ini berarti ada kenaikan 35,84% dari skor pra siklus, ada siklus II hasil observasi mencapai skor 7,7 atau 93,33% dari target skor maksimal yakni 8 artinya kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran berbasis canva sangat baik. Hal ini berarti ada kenaikan 15,83% dari skor siklus I
CITATION STYLE
Dermawanto, D. (2023). PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS CANVA MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SD NEGERI 6 LANJAS TAHUN PELAJARAN 2021/2022. Anterior Jurnal, 22(1), 9–15. https://doi.org/10.33084/anterior.v22i1.4168
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.