Menggagas Fusi Horison Dalam Hermeneutika Hans Georg Gadamer Sebagai Model Saling Memahami Bagi Dialog Antarbudaya Dengan Relevansi Pada Pancasila Sebagai Landasan Dialogis Filosofis

  • Prasetyono E
N/ACitations
Citations of this article
54Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRACT Fusion of horizons is the encounter between horizon of the past and of the present in the projection to the future. It takes place in all kind of understanding which is influenced by historically effected consciousness. In the realm of individual activity, fusion of horizons is characterized by formative and existential aspect as continual learning on how to be rooted in one’s own history and culture. Formatively, fusion of horizons leads to build one’s own character to be man of dialogue which is capable of adapting himself with his cultural environment. In the realm of social life, fusion of horizons deals with dialogue in the atmosphere of each other understanding culturally. Practically, dialogue is the formative praxis which enables those who involve in it to understand each other the relationship among themselves and their culture. The concept of the fusion of horizons has the role of bridging different views through hermeneutical and dialogical approach which is based on the process of pursuing meaning and the transformation of prejudices. As the result, the horizons of those who involve in a dialogue will be transformed richly and largely.   ABSTRAK Fusi horison adalah perjumpaan antara horison masa lampau dan horison masa kini yang terjadi dalam seluruh aktivitas memahami yang dipengaruhi oleh sejarah pengaruh atas dasar dampak-dampak historis dari masa lalu dan proyeksi ke arah masa depan. Dalam ranah individual, fusi horison bersifat formatif dan eksistensial sebagai sarana pembelajaran secara terus-menerus untuk berakar pada sejarah dan jati diri budaya sendiri. Proyeksinya terarah kepada pembentukan karakter diri sebagai sosok manusia yang berdialog dan mampu beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Dalam ranah sosial, fusi horison mewujud dalam aktivitas saling memahami dalam dialog. Praksis berdialog adalah bagian dari formasi manusia untuk mengenal dengan baik hubungan-hubungan antara dirinya, sesamanya, dan kebudayaannya. Konsep fusi horison menjembatani horison-horison yang berbeda melalui pendekatan dialogis-hermeneutik atas dasar proses pencarian makna-makna dan transformasi prasangka-prasangka. Hasil dari proses fusi horison adalah transformasi horison ke dalam jangkauan pandangan yang lebih luas. Kata Kunci: Budaya, Dampak Historis, Dialog, Fusi Horison, Prasangka, Saling Memahami.

Cite

CITATION STYLE

APA

Prasetyono, E. (2022). Menggagas Fusi Horison Dalam Hermeneutika Hans Georg Gadamer Sebagai Model Saling Memahami Bagi Dialog Antarbudaya Dengan Relevansi Pada Pancasila Sebagai Landasan Dialogis Filosofis. Studia Philosophica et Theologica, 22(1), 63–95. https://doi.org/10.35312/spet.v22i1.431

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free