Abstact This study discusses the socio-economic life of clove farmers in Nagari Koto Anau, Lembang Jaya District, Solok Regency (1990-2022) against the background of fluctuations in the price and production of cloves in Koto Anau which have an impact on the socio-economic life of clove farmers. The purpose of the study was to describe the causes of the fluctuations in prices and production of cloves and the socio-economic changes of clove farming communities in 1990-2022. Using the historical method. Qualitative research is a research procedure that produces descriptive data, through four steps as follows: (1) heuristics, (2) source criticism, (3) interpretation, (4) historiography. fluctuations since 1990-2022, this is evidenced by the price of cloves and clove production fluctuating from 1990-2022. This is due to: (1) the price of cloves is Rp. 40,000-Rp.150,000/kg. (2) the high mortality rate of clove trees is caused by pests and is no longer being cared for by farmers. (3) the maintenance of clove plants decreased because cloves were less fruitful in one year. Usually in one year can bear fruit 2-3 times a year. (4) life is not good, this can be seen from the transition from farming cloves to being a cracker entrepreneur Keywords: Change, Socio-Economic, Clove Farmers Abstrak Penelitian ini membahas tentang kehidupan sosial ekonomi petani cengkeh di Nagari Koto Anau Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok tahun (1990-2022) dilatar belakangi oleh naik turunnya harga dan produksi cengkeh di Koto Anau yang berdampak pada kehidupan sosial ekonomi petani cengkeh. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan penyebab naik turunnya harga dan produksi cengkeh dan perubahan sosial ekonomi masyarakat petani cengkeh tahun 1990-2022. Menggunakan metode sejarah. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, melalui empat langkah sebgai berikut : (1)heuristik,(2)kritik sumber,(3)interpretasi,(4)historiografi, Pembahasan yang dilakukan dapat diketahui bahwa dinamika kehidupan sosial ekonomi petani cengkeh mengalami naik turunnya sejak 1990-2022, hal ini dibuktikan dengan harga cengkeh dan produksi cengkeh naik turun dari 1990-2022. Hal ini disebabkan oleh : (1) harga cengkeh Rp.40.000-Rp.150.000/kg. (2) angka kematian pohon cengkeh tinggi disebabkan terserang hama dan tidak lagi di rawat petani. (3) perawatan tanaman cengkeh menurun disebabkan karena cengkeh berkurang berbuah dalam satu tahun. Biasanya dalam satu tahun bisa berbuah 2-3 kali setahun. (4) kehidupan kurang baik, hal ini dapat dilihat dari peralihan dari bertani cengkeh menjadi pengusaha kerupuk.
CITATION STYLE
Febrirozy, F., & Fitrisia, A. (2023). Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Cengkeh Di Koto Anau Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok Tahun (1990-2022). Jurnal Kronologi, 5(1), 52–62. https://doi.org/10.24036/jk.v5i1.562
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.